Aku merasa seperti orang asing di sini. Seperti tak diperhatikan dan tak dianggap itu sedikit menyakitkan. Aku hanya berusaha bertahan. Bertahan dan bertahan.
Lokasi: Gereja MRPD Pontianak Judul ini seperti clickbait karena mungkin akan terkesan berbeda bagi setiap orang yang membacanya, tergantung persepsi mereka. Makanya, aku sangat menyarankan untuk membaca tulisan ini sampai habis. Aku tidak akan membahas betapa orang yang pernah berbuat salah terhadap kita harus dibenci, atau mungkin tidak layak diberikan kebaikan termasuk doa kita. Hanya saja, ada satu pemahaman yang membuatku akhirnya menuangkan pemikiranku ditulisan ini. Aku tidak ingin terkesan sok tua, tapi kuakui bahwa aku bukan belia lagi meskipun umurku tergolong masih muda. Dua puluh empat tahun delapan bulan kurasa sudah cukup banyak bagiku menjumpai orang-orang dengan berbagai karakter. Dan sepanjang perjalanan hidupku inilah aku memetik banyak pelajaran berharga, terutama dalam hal bersosial. Memang kehidupan sosial itu susah-susah gampang. Sistem pendidikan didunia mengajarkan kita untuk "meraih" sesuatu ...
Hari ini aku berkunjung ke rumah beberapa teman. Berawal di pagi hari aku misa Minggu di parokiku bersama mama dan pacarku, Erik yang kemarin baru sampai dari Singkawang. Lalu jam sebelas aku pergi ke rumah Eta. Di sana aku bertemu dengan Desi, Lia, Paul pacarnya Eta, dan Eta tentunya. Abis dari rumah Eta, aku balik lagi ke rumahku. Kami natalan di rumah Dara, abis itu baru ke rumahku. Tidak terasa waktu berjalan menghantar kami kira-kira ke pukul empat sore. Kami melanjutkan natalan kami ke rumah Desi dan Lia. Sebenarnya orang-orang yang kami temui hanya itu-itu saja, karena kami hanya saling berkunjung. Malam hampir tiba sekitar jam enam sore kami pulang ke rumah masing-masing. Aku mengantar Dara ke rumahnya dulu baru setelah itu aku melanjutkan perjalanan dengan Erik. Sebenarnya bukan apa-apa, selain bisa ngobrol banyak dan ketawa tiwi sama teman aku lebih senang lagi karena bisa melalui satu hari ini bersama Erik. Hampir setengah tahun kami LDR akhirnya pas libut natal ini kami bi...
Banyak orang mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan. Hidup adalah sesuatu yang harus diusahakan. Tak dapat dipungkiri tidak sedikit penderitaan yang dialami banyak orang dalam hidupnya. Terlepas dari berbagai definisi dan sudut pandang tentang hidup, ada hal penting yang mesti disadari, yaitu bahwa hidup adalah tentang membuat keputusan di setiap saatnya. Tak jarang kita dihadapkan pada pilihan ingin makan nasi atau makan mie, ingin mengenakan baju yang berwarna merah atau hitam, ingin menunda menikah atau segera naik ke pelaminan. Pilihan-pilihan sederhana seperti kita akan makan apa, lebih memilih sepatu yang mana untuk dipakai ke pesta adalah pilihan-pilihan yang tidak mengundang risiko yang terlalu besar, namun bagaimana jika pilihan-pilihan yang harus dibuat adalah mengenai perkara yang lebih besar dan serius, yang dapat memengaruhi keadaan bahkan hidup kita? Itu semua pilihan. Namun terkadang menentukan pilihan terasa berat, ketika kita tidak mengenal dan memahami persoalan ...
Komentar
Posting Komentar