Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Today with Erik

Hari ini aku berkunjung ke rumah beberapa teman. Berawal di pagi hari aku misa Minggu di parokiku bersama mama dan pacarku, Erik yang kemarin baru sampai dari Singkawang. Lalu jam sebelas aku pergi ke rumah Eta. Di sana aku bertemu dengan Desi, Lia, Paul pacarnya Eta, dan Eta tentunya. Abis dari rumah Eta, aku balik lagi ke rumahku. Kami natalan di rumah Dara, abis itu baru ke rumahku. Tidak terasa waktu berjalan menghantar kami kira-kira ke pukul empat sore. Kami melanjutkan natalan kami ke rumah Desi dan Lia. Sebenarnya orang-orang yang kami temui hanya itu-itu saja, karena kami hanya saling berkunjung. Malam hampir tiba sekitar jam enam sore kami pulang ke rumah masing-masing. Aku mengantar Dara ke rumahnya dulu baru setelah itu aku melanjutkan perjalanan dengan Erik. Sebenarnya bukan apa-apa, selain bisa ngobrol banyak dan ketawa tiwi sama teman aku lebih senang lagi karena bisa melalui satu hari ini bersama Erik. Hampir setengah tahun kami LDR akhirnya pas libut natal ini kami bi

Natal

Natal. Satu kata penuh makna. Mempunyai arti kelahiran, tapi bukan cuma itu buat aku. Natal juga berarti kebahagiaan. Menyambut seseorang lahir itu bahagia, apalagi menyambut kelahiran Tuhan. Ia rela menjelma menjadi manusia, bahkan merasakan kepedihan melebihi dari manusia biasa, untuk membuktikan cinta-Nya yang amat besar dan untuk menyelamatkan manusia. Tahun ini menjadi tahun terberat buatku. Banyak hal diluar dugaanku terjadi. Mulai dari dinas kuliah yang semakin berat, punya pacar baru yang baik hati, sampai aku harus pindah ke kota Singkawang untuk melanjutkan sisa kuliahku di sana. Aku bersyukur semuanya dapat aku lewati, tapi kalau mengingat apa yang akan aku hadapi lagi nanti itu jauh lebih berat. Aku tidak tahu. Kalau pikiranku tiba-tiba mengingatnya aku pasti cepat-cepat melupakannya. Ah, aku tidak tahu. Mudah-mudahan Natal juga menjadi hari kelahiran untuk keberanianku, semangatku, cita-citaku, dan kekuatanku untuk melalui hari yang akan datang. Amin.

Percaya Atau Tidak

Gambar
Aku tidak percaya takdir. Aku percaya semua yang kita alami dalam hidup ini berawal dari pilihan kita sendiri.

Tentang Menulis

Menulis saat kita merasakan apa yang kita tulis itu lebih mudah ketimbang menulis sesuatu yang sudah tidak lagi kita rasakan.

Pulang

Gambar
Akhirnya setelah beberapa bulan aku pindah ke Singkawang karena urusan kuliah aku bisa melepaskan diri sejenak dari kepenatan yang selalu menemani hari-hariku. Aku bisa kembali pulang ke rumah untuk libur Natal dan tahun baru. Walaupun aku tahu ini cuma untuk sementara tapi setidaknya aku bisa menghirup nafas lega selama dua minggu. Setelah tiga bulan menjalani masa praktik klinik aku kembali masuk teori di kelas dan rasanya itu sangat memuakkan, karena aku tidak suka kuliah di situ. Setelah beberapa minggu belajar kami UTS. Dan setelah UTS tidak ada masuk kelas, jadi aku putuskan untuk pulang. Selasa tanggal 17 Desember aku ingat pagi itu katanya ada kelas untuk mata kuliah Gawat Darurat. Saat aku sampai ke kampus ternyata dosennya tidak masuk. Besoknya juga dibilang kalau tidak ada dosen yang masuk. Spontan aku semangat empat lima siap-siap pulang ke Pontianak. Aku membereskan kontrakanku. Tapi tiba-tiba ada kabar mengejutkan, aku harus mengurus beberapa hal yang harus aku selesaika

Cuci Motor Gratis

Tadi aku pergi ke tempat cuci motor. Awalnya niatku adalah mau cuci motor di tempat cuci motor yang tidak jauh dari rumahku. Aku sudah siapkan satu buku yang bisa aku baca sembari menunggu motorku dicuci. Tapi pas aku lewat situ ternyata tempat cuci motornya belum buka. Aku pun melaju menuju kampus untuk absen elektronik. Sesudah itu aku cari tempat cuci motor yang lain. Dan akhirnya aku menemukannya! :D Aku biarkan bapak berbaju merah mencuci motorku sedangkan aku duduk di kursi sambil membaca buku yang aku bawa. Ada papan bertuliskan daftar harga di dekat situ. Untuk cuci motor biasa harganya sepuluh ribu, kalau tambah poles lima belas ribu, dan pengunjung yang datangnya paling awal dapat paket gratis. Selama aku membaca pikiranku tiba-tiba melayang. Aku mengkhayal, motorku sudah selesai dicuci dan aku berniat membayar, "berapa pak?" "Oh, ndak usah dek. Karena adek pengunjung pertama jadi adek dapat cuci motor gratis." Jawab bapak itu. Aku tertawa sendiri memba

Musuh Terberat

Musuh terberat dalam hidup adalah diri kita sendiri. Melawan gelombang perasaan yang tak menentu dan berusaha mengalahkannya setiap hari. Mencoba melupakan penyesalan yang menghantui tiap waktu. Melangkah dan terus melangkah sambil membawa luka tanpa harus mengingatnya.

Akhirnya

Akhirnya setelah bertempur dengan rasa malas, aku bisa benar-benar menumpahkan rasa malasku besok. Selama hampir satu minggu harus kuliah dengan tidak ikhlas, kini aku bisa merasakan hari libur. Memang aku menjalani kuliah hanya seperti sebuah keharusan, karena dari itu waktu libur sangat berharga bagiku, dimana aku bisa merasa nyaman dan bebas menjadi diriku sendiri, tanpa harus memakai seragam atau benda aneh dikepalaku setiap aku ke kampus. Walaupun aku tahu Senin ini ada UTS (Ujian Tengah Semester) tapi setidaknya ada hari dimana aku tidak perlu pergi ke tempat yang sebenarnya tidak ingin aku kunjungi, kampus. Dan walaupun "akhirnya" untuk saat ini bukanlah "akhirnya" yang sesungguhnya, setidaknya aku bisa menghirup napas bebas. That's simple. Cuma butuh istirahat di tengah kepenatan. Bye yesterday :)