Antara Nervous dan Excited

Sebenarnya aku tidak tahu mau menulis apa, tapi karena aku sudah berkomitmen untuk menulis di hari-hari yang sudah aku tentukan jadi aku "paksakan" diri ini untuk menulis, hehe. Karena konsistensi dan komitmen itu perlu jika kita ingin sukses.

Berhubung aku tidak tahu ingin menulis apa, jadi aku akan bercerita saja tentang hari-hariku belakangan ini. Aku sudah membuat banyak pilihan dan satu dari sekian pilihan itu adalah keputusan yang mengandung banyak risiko dan konsekuensi. Jujur, ketika orang terdekat membantuku untuk menganalisa dan menguraikan risiko-risiko yang pasti dan mungkin terjadi karena pilihanku itu aku merasakan sedikit takut. "Apakah aku bisa?", "Apakah aku siap dengan semuanya ini?", dan lain sebagainya.

Beruntung ketika aku jalan-jalan di Youtube aku menemukan sebuah channel yang menurutku sangat usefull dan mungkin bisa menginspirasi kalian juga. Namanya Mel Robbins. Aku tidak tahu apa profesi beliau sebelumnya, yang jelas ia seorang motivator dan mungkin juga menulis buku. Salah satu videonya yang berjudul 'The Secret to Stopping Fear and Anxiety (That Actually Works)' menarik perhatianku, apalagi judulnya terdengar sangat berhubungan dengan persoalanku saat itu. 

Dalam video berdurasi dua belas menit dua puluh empat detik itu, Mel Robbins menjelaskan tentang 'ketakutan' atau rasa takut atau nervous yang sering melanda perasaan kita entah itu saat kita akan menghadapi ujian nasional, presentasi di kampus, berbicara di depan umum, atau hal apa saja yang mmebuat kita takut. Ternyata perasaan manusiawi itu juga sering dialami sang motivator. Aku pun tetap menonton video itu sampai menit-menit selanjutnya.

Selama ini kita sering mendengar nasihat dari orang lain untuk berusaha tenang dan membuang rasa takut. Tapi si Mel Robbins malah makin meyakinkan viewersnya kalau rasa takut itu memang nyata, "Fear is real." Ungkap beliau.

Ia mengatakan bahwa ketakutan itu nyata adanya. Ketakutan membuat jantung kita berdebar lebih cepat, tangan kita terasa dingin, suara kita terdengar bergetar, dan kadangkala perut kita jadi tiba-tiba mules. Yup, itu semua reaksi fisiologis yang kita rasakan ketika kita takut. Lalu apa yang harus kita lakukan saat itu semua terjadi?

"Tenangkanlah dirimu, dan hilangkan rasa takutmu." Kalimat itu sepertinya sering kudengar. Tapi tampaknya kurang berhasil karena aku sudah pernah mencobanya. Mencoba untuk menyangkal rasa takut malah biasanya memperparah perasaan. Layaknya sebuah kereta yang sedang melaju dan tiba-tiba dihentikan itu malah membuat kereta jadi lepas kendali dan keluar dari jalurnya.

Karena itu ubahlah cara pikirmu dari takut menjadi antusias. Kenapa? Karena mereka memiliki pesan kendali yang berbeda di otak kita walaupun mungkin gejalanya terasa sama.
"Fear and excitement are the exact same physical state. Your heart races, you might sweat a little bit, you might feel tightening in your chest. But the difference is what you brain is doing as your body is all agitated. When you excited your brain says, 'oh wow, this is gonna be so cool!' But fear will say, "oh no way there is no way I am doing that'."

Masuk akal dan aku setuju dengan gagasan baru Mel Ribbons ini. Jadi mulai sekarang, jadilah pribadi yang antusias. Dan ketika kita merasa takut, katakan, "I'm excited!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Berhenti?

OMG, Kulitku Iritasi! Gimana Dong?

I Miss The Real, Simple, and Deep Friendship